RSS

Geologi dan Bencana Global 2012

Menyedihkan memang menyaksikan kontroversi MUI seputar 2012. Suatu anggapan pribadi dijadikan dasar sebuah fatwa haram memang hal yang amat kontroversial. Maka, saya akan mencoba memberikan gambaran yang lebih masuk akal sehubungan dengan fenomena 2012. Ada sejumlah pertanyaan serius seputar fenomena 2012 dan Bencana Alam Global.

Pertanyaan saya yang pertama adalah : Apa sebenarnya yang ingin diceritakan sang sutradara? Benarkah film 2012 bercerita tentang Kiamat, seperti yang disebut-sebut dalam Kitab Suci??

Untuk menjawab pertanyaan tersebut saya berpaling kepada disiplin ilmu GEOLOGI. Dan sesugguhnya para ahli geologi memang memiliki jawaban panjang, yakni jawaban dari masa lalu sejarah bumi …

Dua juta tahun yang lalu, yang disebut dengan kala Plistosen, bumi ini mengalami glasiasi, yakni perluasan es di kedua kutub bumi. Zaman es saat itu telah menyebabkan muka air laut surut bertahap hingga 100 meter dari permukaannya sekarang ini. Saat itulah Jawa, Sumatra, Kalimantan masih bersatu dengan benua induk – Asia, dan disebut dengan Paparan Sunda (Sundaland).

Laut Jawa hanyalah sebuah sungai besar yang bermuara di Laut Cina Selatan. Bekas-bekas alur sungai purba ini ditemukan di utara Jawa, Sumatra Tmur serta Kalimantan Barat dan Selatan. Para ahli geologi juga telah menemukan fakta tentang letusan Supervolcano terakhir yang dapat ditelusuri yakni TOBA VOLCANO – yang meletus sekitar 74.000 tahun yang lalu dengan kekuatan diperkirakan 10.000 kali lebih besar dari letusan St. Helena. Abunya telah menutupi matahari selama sebulan sehingga suhu di seluruh dunia turun.

Kondisi seperti itu berlangsung hingga 11.000 – 10.000 tahun yang lalu, ketika masa glasiasi berakhir. Es mencair secara bertahap dan para geologis menyebut kala itu dengan nama Holosen. Dalam kamus seorang geologist, Kala Holosen ditandai dengan mencairnya es, naiknya muka air laut dan aktifnya gunung api (vulkanisme).

Tetapi mengapa pencairan es diikuti dengan aktifnya gunung api??

Sesungguhnya sejarah tidak pernah berulang. Akan tetapi selalu akan terjadi pengulangan pola sejarah. Dan yang terjadi saat ini adalah pengulangan pola sejarah bumi di masa lalu. Apa yang terjadi saat ini bisa dipelajari di masa lalu, walaupun dengan skala yang berbeda. Oleh karena itu sikap terbuka sangat diperlukan untuk lebih memahami apa yang terjadi.

Bumi sebagai suatu sistem kesatuan tidak bisa dipahami, kecuali kita memandangnya secara holistik bagaikan rangkaian panel yang saling mempengaruhi.

Saat ini, Pemanasan Global atau Global Warming adalah bagaikan sumbu peledak yang sudah tersulut. Es kutub mulai menipis dan sebaran es di seluruh dunia mulai berkurang volumenya. Di daratan sendiri, air yang meluncur ke laut lebih banyak dari air yang terserap bumi. Muka air laut telah naik.

Gambar mosaik hasil penelusuran mengenai sebaran es di berbagai titik di dunia. Patut diperhatikan  perbedaan antara puluhan tahun yang lalu dan saat ini.
Photo Sources : ‘Where have all the glaciers Gone?’
Climate Discovery Teacher’s Guide
National Center for Atmospheric Research
URL:
http://www.eo.ucar.edu/educators/ClimateDiscovery/LIA_lesson4_9.28.05.pdf
pada Situs http://www.stopglobalwarming.com.au/global_warming_current_climate_impacts.html
***
Apa yang akan terjadi jika muka air laut naik?? Apa yang telah terjadi dalam sejarah bumi di masa lalu, terjadi juga sekarang. Jawabannya adalah gangguan kesetimbangan alam.Hukum kekekalan energi mengatakan: energi tidak dapat dimusnahkan, hanya diubah menjadi energi dalam bentuk lain. Maka, itulah yang terjadi. Bertambahnya volume air laut yang ditandai dengan pencairan es dan naiknya muka air laut hanya mempunyai satu arti : Penambahan beban energi pada lempeng samudra (oceanic crust).

Gambaran yang sangat jelas tentang penipisan es di kutub, berdasarkan data pemboran di titik yang sama dalam selang waktu 17-40 tahunan.
Photo Sources : D.A. Rothrock, Y. Yu and G.A. Maykut,
Thinning of the Arctic sea-ice cover, University of Washington, Seattle, 1999
URL:
http://www.grida.no/climate/vital/30.htm
Cartographer/Designer: Philippe Rekacewicz, UNEP/GRID-Arendal
pada Situs http://www.stopglobalwarming.com.au/global_warming_current_climate_impacts.html


Beban Energi Potensial yang menumpuk pada lempeng samudra (ocean plate atau oceanic crust/kerak samudra) menurut para ahli geologi, akan dikonversi menjadi Energi Kinetik berupa pergerakan lempeng secara lateral.

Akibatnya sudah bisa dirasakan sekarang ini, banyak zona subduksi yang aktif dan bahkan semakin aktif (dalam gambar zona ini disebut trench atau dalam literatur lain disebut subduction zone).

Apa yang akan terjadi jika zona subduksi menjadi semakin aktif??

(Photo Sourecs : http://www.geology.com)

Pada zona subduksi itulah terdapat kumpulan energi yang amat besar. Energi ini berupa energi potensial yang berasal dari tekanan oceanic crust terhadap continental crust serta energi kalor akibat pergesekan batuan.

Kumpulan energi ini akan dilepaskan menjadi energi kinetik baru. Bisa sedikit demi sedikit, bisa juga dalam jumlah besar. Masyarakat awam menyebutnya Gempa bumi atau Earthquake.

Akibat yang lebih mengerikan adalah jika batuan di sekitar trench hancur dan mengakibatkan batuan tersebut  longsor ke dasar  laut yang lebih dalam di sekitar zona subduksi – sering disebut dengan istilah : longsoran bawah laut. Jika volume material longsoran ini cukup besar -misalnya saja longsoran sepanjang 2 km dengan volume 10 juta kubik, efek yang dihasilkan longsoran itu pernah kita alami tahun 2004 yang lalu. TSUNAMI.

Sementara itu material di ujung penunjaman kerak samudra (oceanic crust) akan mengalami pelelehan (dalam gambar ditunjukkan dengan gelembung merah) yang pada akhirnya menyebabkan aktifnya gunung api.

Bukankah pola sejarah kembali berulang?? Penambahan volume air laut telah menyebabkan aktifnya gunung api. Kita seperti  kembali ke awal Holosen. Padahal sebenarnya siklus itu hanya perputaran energi yang mencari kesetimbangan baru. Dalam kacamata geologist semua itu mungkin terjadi dalam kurun seribu tahun, atau sepuluh ribu tahun.

Jadi, menurut saya film 2012  sebenarnya hanya mencoba mengangkat suatu rangkaian kejadian alam yang disebut Bencana Alam dalam efek dramatis. Yakni memampatkan siklus alam yang sebenarnya berlangsung dalam skala waktu geologi menjadi skala manusia biasa dalam hitungan jam dan menit.

Barangkali itulah yang sebenarnya terjadi.

Para geolog dan aktivis lingkungan sebenarnya hanya mengajak kita memahami :
Bagaimana jika bumi dibombardir meteor atau asteroid (terutama di sekitar kutub), disusul dengan badai matahari yang mengacaukan cuaca. Suhu dalam hitungan hari melonjak lebih dari 5 derajat, es kutub mencair lebih cepat, air laut naik lebih dari 100 centimeter. Bagaimana jika beban potensial lempeng samudra dikonversi menjadi gerak lateral 2 cm/hari (sekedar untuk diketahui, saat ini gerak lateral lempeng samudra hanya sekitar 3 – 12 cm/tahun).
Bagaimana jika longsoran bawah laut yang luar biasa dan berskala luas terjadi hampir di seluruh zona penunjaman dan menyebabkan MEGA TSUNAMI.
Bagaimana jika gempa tektonik merata di seluruh dunia.
Bagaimana jika Yellowstone (satu-satunya supervolcano aktif yang diketahui saat ini) meledak dengan kekuatan menghancurkan yang tak terkira.
Bagaimana jika gunung api di seluruh dunia aktif dan meletus dalam waktu (hampir) bersamaan.
Bagaimana jika seluruh kejadian bencana itu terjadi dalam satu atau dua hari. Itulah titik kulminasi sejarah yang disebut Global Disaster atau Bencana Alam Global.

Memang efek visualisasi dalam 2012 amat menggemparkan.  Mega tsunami yang mampu membalikkan sebuah kapal induk bukan sesuatu yang terjadi tiba-tiba. Gunung api meletus juga bukan sesuatu hasil sulap. Semua rangkaian kejadian sudah dijabarkan oleh para ahli kebumian. Perbedaan antara fakta dan film 2012 hanyalah masalah rentang waktu yang didramatisir. Kita harus menyadari bahwa ada jeda waktu antara pencairan es hingga terjadinya bencana gempa bumi/gunung meletus/tsunami. Jika penonton terpengaruh oleh efek sebuah film, maka itulah tanda sebuah film yang sukses dan berhasil (MUI yang melarang orang menonton 2012 termasuk dalam kelompok yang terpengaruh ini).

Bencana Alam Global dalam 2012 adalah satu kepastian geologi, bukan Kiamat seperti yang disebutkan dalam Kitab Suci. Sudah pernah terjadi di masa lalu dan akan kembali terjadi. Kalender Maya hanyalah sebuah kalender astronomis yang memiliki akurasi luar biasa. Tetapi ramalan Suku Maya tetap hanyalah sebuah interpretasi.

Jadi, kalau Anda bertanya kepada saya mengenai film 2012, saya akan menjawab : Salut untuk 2012.

***

 

19 responses to “Geologi dan Bencana Global 2012

  1. zipoer7

    26 November 2009 at 14:49

    Salam Takzim
    Habis lihat-lihat mao
    ngucapin
    SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1430H
    Semoga pengorbanannya keterima
    Amin
    Salam Takzim Batavusqu

     
    • wardoyo

      27 November 2009 at 03:43

      Terimakasih… Selamat Idul Adha juga…

       
  2. Batavusqu

    27 November 2009 at 07:42

    Salam Takzim
    Setelah mendengar butiran-butiran hikmah Idul Adha di masjid dan di tanah lapang, mari kita aplikasikan hikmah semangat berqurban kepada sesama dan kerja keras sekeras ibunda Hajar dalam mendapatkan setetes air cinta.
    Salam Takzim Batavusqu

     
    • wardoyo

      27 November 2009 at 21:11

      cocok sekali…

       
  3. genthokelir

    27 November 2009 at 08:41

    wah detail sekali postinganya
    dan terima kasih untuk nasihatnya
    salam hormat saya

    __________________

    Terima kasih. Justru saya kesulitan menyampaikan hal-hal yang lebih detil lagi… terlampau banyak detil “kemungkinan” bencana yang saya hilangkan.
    Begitulah hasilnya. Salam hormat juga.

     
  4. cantony

    27 November 2009 at 18:38

    Yang jelas film tersebut akan mengingatkan kita semua untuk lebih menyadari tentang siapa diri ini dan siapa yang telah menciptakan kita serta alam ini. Maka setelah kita melihat atau menonton film tersebut ( baca :2012) kita akan lebih bisa menjaga betapa pentingnya sebuah keseimbangan dalam kehidupan. Baik dalam hubungan dengan alam, manusia, dan Tuhan. Karena sebuah sistem( baca lagi :kehidupan ) di sini adalah suatu rangkaian yang saling terkait dan tak bisa di pisahkan atau di lepas salah satu. Contoh : manusia akan membutuhkan alam untuk kelangsungan hidupnya, sebaliknya alam juga membutuhkan manusia dalam pengembangannya?

     
  5. Kakaakin

    28 November 2009 at 00:16

    Wah… postingannya komplit. Saya save ya… 🙂

    Skalian ngucapin Selamat Idul Adha 1430 H… Mudah2an lebih ikhlas dalam beribadah… 🙂

     
    • wardoyo

      28 November 2009 at 08:31

      Silakan … dan terimakasih

       
  6. amirtohari

    28 November 2009 at 09:42

    Mas Joko Wardoyo terimakasih infonya.
    Artikelnya sangat bagus.
    Selamat Idul Adha 1430 H.

    _______________________

    Terimakasih kembali. Selamat Idul Adha juga.

     
  7. Teguh Iman Prasetya

    29 November 2009 at 18:49

    saya sepakat dengan anda, hanya bencana

    ______________________

    Memang film 2012 hanya suatu Bencana Alam dengan embel-embel Global

     
  8. New Bie Oon

    30 November 2009 at 15:36

    setuju mas, lagian juga yang di gambarkan di pilem itu bukan contoh kiamat, itu hanya bencana alam yang super dahsyat, masa dalam kejadian itu ada yang selamat dari kiamat?? aneh bukan??

    ________________

    <

    strong>Film 2012 tetaplah hanya sebuah film hiburan yang baik untuk direnungkan.

     
  9. maryam

    30 November 2009 at 16:53

    Clear deh … keren nih klo kita semua bisa berpikir ilmiah macem ini.
    Tulisannya keren mas … Like This lah

     
  10. prily

    22 Februari 2010 at 09:22

    ya.,.,.,.aq hrp semua orng enggak prcaya ini kan hanya aggapan.,.,.,pastinya itt hanya Tuhan Allah yg tahu.,.,.,.,

    ________________

    terimakasih prily… karena itu yang terpenting adalah bersyukur karena tidak terjebak dalam anggapan-anggapan yang merusak emosi dan pikiran … setuju kan..

     
  11. rsmfaizin

    28 September 2010 at 13:43

    Akuur gan filmnya memang bagus. Kalau dipandang dari sisi RELIGI ulama MUI seharusnya membaca tafsir surat AL FAJR terlebih dahulu disana dijelaskan situasi tentang bencana global tersebut. untuk tafsirnya silakan lihat di http://rsmfaizin.wordpress.com/2010/09/18/surat-al-fajr-peringatan-allah-tentang-fenomena-gerhana-dan-bencana-dahsyat/

     
    • wardoyo

      28 September 2010 at 14:55

      Terimakasih… segera meluncur..

       
  12. Internet marketing

    15 April 2013 at 13:53

    dengan ini kita harus lebih waspada aja dan mendekatkan diri sama allah 🙂

     
  13. hipnoterapi surabaya

    22 Mei 2013 at 10:47

    sudah selau di wanti-wanti terus kita terhadap bencana alam yang akan terjadi.

     
  14. Sewa mobil jakarta

    21 Februari 2014 at 13:53

    marilah kita berdoa untuk di tahun ini tidak ada bencana lagi

     

Tinggalkan Balasan ke New Bie Oon Batalkan balasan